PoE Pasive:
-Pair kabel UTP yang digunakan adalah Pair 4+5 dan Pair 7+8.
-Tegangan kerja Catu Daya dapat turun saat diterima Perangkat sehingga mempengaruhi kinerja.
-Tidak dapat mengontrol Perangkat yang di-catu.
PoE Aktif berbasis 802.3af:
-Pair kabel UTP yang digunakan adalah Pair data 1+2 dan Pair data 3+6.
-Tegangan kerja dan arus disesuaikan permintaan Perangkat.
-Mampu mengontrol, mengatur dan mengamankan Perangkat yang dicatu.
Akibatnya:
Perangkat PoE 802.3af tidak akan aktif bila dihubungkan dengan sumber PoE Pasive.
Perangkat PoE Pasive tidak akan aktif bila dihubungkan dengan sumber PoE 802.3af.
Sebagai acuan bahwa PSE melakukan pemeriksaan terhadap PD sebelum diputuskan untuk memberikan daya yang sesuai, maka dari Gambar 1 diperlukan waktu 12,54 detik mulai saat konektor RJ45 ditancapkan sampai lampu indicator menyala dan SSID Wifi dapat ditangkap oleh laptop.
Gambar 1. Hubungan Endpoint. PD dihubungkan ke Switch dengan fasilitas PSE.
Gambar 2. Proses yang diperlukan EnGenius EAP9550 dari nol sampai memancarkan SSID.
Untuk memahami secara sederhana bagaimana sebuah PSE mampu men-deteksi adanya PD, kemudian menentukan kelas PD yang ditemukan sehingga dapat dilanjutkan dengan memberikan daya yang diperlukan oleh PD tersebut untuk ber-operasi. Perhatikan Gambar 2 dan ikuti penjelasan Gambar 2 tersebut sesuai urutan dibawah ini:
Proses Discovery/Detection
Tahap awal terjadi saat port PSE dihubungkan dengan konektor RJ45 yang dihubungkan dengan sebuah PD. Terjadi proses Discovery atau proses Deteksi, selama phase Deteksi, PSE mengeluarkan 2 buah tegangan output dari 2,8 Volt sampai 10 Volt dengan arus yang dibatasi sebesar 5 mA untuk melakukan pengukuran. Dengan pengetahuan tegangan dan arus yang dikembalikan, PSE dapat melakukan perhitungan besarnya tahanan yang ada di-sisi PD. Saat pengukuran ini akan dilakukan tindakan apakah beban yang disambung ke PSE akan diberi catu daya atau tidak. Apabila tidak, maka PSE akan Shutdown.
Proses Classification
Setelah PSE mendapat jawaban dari PD berupa besaran arus listrik, maka PSE memasuki tahap kedua. Yaitu tahap untuk menentukan kelas PD. Penentuan kelas PD dianggap penting karena dari kelas yang diketahui oleh PSE akan ditentukan besarnya daya yang akan disampaikan ke PD.
Dibawah ini adalah daftar arus terhadap kelas PD.
-Arus sebesar 0 mA sampai 5 mA maka Klasifikasi 0.
-Arus lebih besar dari 5 mA dan lebih kecil dari 8 mA maka Klasifikasi mungkin 0 mungkin 1.
-Arus sebesar 8 mA sampai 13 mA maka Klasifikasi 1 dengan daya 4 Watt.
-Arus lebih besar dari 13 mA dan lebih kecil dari 16 mA maka Klasifikasi mungkin 0 mungkin 1 atau 2.
-Arus sebesar 16 mA sampai 21 mA maka Klasifikasi 2 dengan daya 7 Watt.
-Arus lebih besar dari 21 mA dan lebih kecil dari 25 mA maka Klasifikasi mungkin 0 mungkin 2 atau 3.
-Arus sebesar 25 mA sampai 31 mA maka Klasifikasi 3 dengan daya 15,4 Watt.
-Arus lebih besar dari 31 mA dan lebih kecil dari 35 mA maka Klasifikasi mungkin 0 mungkin 3 atau 4.
-Arus sebesar 35 mA sampai 45 mA maka Klasifikasi 4.-Arus lebih besar dari 45 mA dan lebih kecil dari 51 mA maka Klasifikasi mungkin 0 mungkin 4.
Perangkat Classification disisi PSE akan membedakan PD yang berhasil dideteksi, melakukan proses untuk menentukan besarnya daya maksimum yang akan dikirim. Bila proses penentuan kelas ini tidak berhasil, maka PSE akan melakukan Shutdown.
Proses Start Up/Power Up
Langkah lanjut PSE mengirim daya konstan sesuai dengan kelas PD, tegangan yang digunakan berkisar antara 44 Volt sampai 57 Volt. Tetapi tegangan kerja 48 Volt merupakan tegangan tipikal yang umum dipakai oleh PSE 802.3af. Sedangkan arus yang di-alirkan dibatasi hanya sampai 450 mA, bila terjadi lonjakkan pemakain arus sehingga melebihi 450 mA, maka PSE akan Shutdown.
Proses Shutdown
Proses Discovery/Detection
Tahap awal terjadi saat port PSE dihubungkan dengan konektor RJ45 yang dihubungkan dengan sebuah PD. Terjadi proses Discovery atau proses Deteksi, selama phase Deteksi, PSE mengeluarkan 2 buah tegangan output dari 2,8 Volt sampai 10 Volt dengan arus yang dibatasi sebesar 5 mA untuk melakukan pengukuran. Dengan pengetahuan tegangan dan arus yang dikembalikan, PSE dapat melakukan perhitungan besarnya tahanan yang ada di-sisi PD. Saat pengukuran ini akan dilakukan tindakan apakah beban yang disambung ke PSE akan diberi catu daya atau tidak. Apabila tidak, maka PSE akan Shutdown.
Proses Classification
Setelah PSE mendapat jawaban dari PD berupa besaran arus listrik, maka PSE memasuki tahap kedua. Yaitu tahap untuk menentukan kelas PD. Penentuan kelas PD dianggap penting karena dari kelas yang diketahui oleh PSE akan ditentukan besarnya daya yang akan disampaikan ke PD.
Dibawah ini adalah daftar arus terhadap kelas PD.
-Arus sebesar 0 mA sampai 5 mA maka Klasifikasi 0.
-Arus lebih besar dari 5 mA dan lebih kecil dari 8 mA maka Klasifikasi mungkin 0 mungkin 1.
-Arus sebesar 8 mA sampai 13 mA maka Klasifikasi 1 dengan daya 4 Watt.
-Arus lebih besar dari 13 mA dan lebih kecil dari 16 mA maka Klasifikasi mungkin 0 mungkin 1 atau 2.
-Arus sebesar 16 mA sampai 21 mA maka Klasifikasi 2 dengan daya 7 Watt.
-Arus lebih besar dari 21 mA dan lebih kecil dari 25 mA maka Klasifikasi mungkin 0 mungkin 2 atau 3.
-Arus sebesar 25 mA sampai 31 mA maka Klasifikasi 3 dengan daya 15,4 Watt.
-Arus lebih besar dari 31 mA dan lebih kecil dari 35 mA maka Klasifikasi mungkin 0 mungkin 3 atau 4.
-Arus sebesar 35 mA sampai 45 mA maka Klasifikasi 4.-Arus lebih besar dari 45 mA dan lebih kecil dari 51 mA maka Klasifikasi mungkin 0 mungkin 4.
Perangkat Classification disisi PSE akan membedakan PD yang berhasil dideteksi, melakukan proses untuk menentukan besarnya daya maksimum yang akan dikirim. Bila proses penentuan kelas ini tidak berhasil, maka PSE akan melakukan Shutdown.
Proses Start Up/Power Up
Langkah lanjut PSE mengirim daya konstan sesuai dengan kelas PD, tegangan yang digunakan berkisar antara 44 Volt sampai 57 Volt. Tetapi tegangan kerja 48 Volt merupakan tegangan tipikal yang umum dipakai oleh PSE 802.3af. Sedangkan arus yang di-alirkan dibatasi hanya sampai 450 mA, bila terjadi lonjakkan pemakain arus sehingga melebihi 450 mA, maka PSE akan Shutdown.
Proses Shutdown
Untuk menjaga segala jenis kemungkinan kerusakan akibat listrik, maka PSE akan melakukan proses Shutdown. Selama proses Shutdown, semua tegangan kerja yang dihasilkan dibuat rendah lagi, sehingga dapat segera dilakukan proses awal, yaitu proses Discovery.
Dibawah ini adalah Gambar 3, berupa Diagram Alir dari penjelasan diatas.
Dibawah ini adalah Gambar 3, berupa Diagram Alir dari penjelasan diatas.
Gambar 3. Diagram Alir sistem kerja PSE dan PD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar