Kamis, 26 Mei 2016

Wifi dan Microwave Bagian 3

Ukuran Antene, Gain dan Polarisasi.
Ukuran antene secara matematis adalah 0,5 panjang gelombang, untuk antene vertikal panjang nya 0,25 dari panjang gelombang
Contoh:
Wifi EnGenius EAP9550 saat belum di-setting bekerja pada Kanal 11. Kanal 11 mempunyai frekuensi tengah (center frequency) = 2,462 GHz. = 2462 MHz.
Panjang gelombang (λ) = 300/2462 = 0,122 meter atau 12,2 Cm.
Jadi 0,25 λ= 3 Cm.
Untuk 0,5 λ = (3 + 3) Cm.
Panjang antene 0,5 λ dinyatakan dengan (3 + 3) Cm dan bukan 6 Cm, sebab antene jenis ini seperti pada Bagian 2 memiliki dua buah lengan yang tidak saling dihubungkan. Lengan L = 3 Cm dan Lengan C = 3 Cm.
Antene vertikal pada beberapa perangkat ukurannya benar-benar 0,25 λ namun pada beberapa perangkat antene vertikal memiliki ukuran yang lebih panjang dari 0,25 panjang gelombangnya.

Gambar 1. Antene vertikal pada sebuah perangkat yang lebih panjang.

Gambar 2. Vertical High Gain Antenna. 

Karena ukuran antene vertikal untuk microwave sangat pendek, maka banyak pabrikan yang menyertakan antene untuk produksinya lebih panjang dari 0,25 panjang gelombangnya. (Gambar 1). 
Gambar 2 menunjukkan sebuah antene vertikal yang panjangnya 1,6 meter. 
Penambahan ukuran ini digunakan untuk mempertinggi faktor penguatan "non input power" listrik, atau yang disebut dengan istilah Antena Gain.
Contoh seperti Gambar 3.

Gambar 3. Antene vertikal seperti Gambar 1 yang dibuka selubungnya.

Gambar 3 menunjukkan ternyata didalam selubung antene Gambar 1 terdapat 2 buah antene vertikal yang dipisahkan dengan sebuah belitan (Antenna Loading). Jadi power listrik yang dimasukkan kedalam antene akan dirubah menjadi gelombang elektromagnit dua kali, pertama oleh antene Vertikal 1 kemudian yang kedua akan dirubah lagi oleh antene Vertikal 2.
Jadi secara mudah dihasilkan 2 kali lipat gelombang elektromagnit. Atau Antenna Gain = 2 x. 
Gambar 3 adalah TP-Lin TL-ANT2415D yang memiliki antenna gain menurut pabrik pembuatnya 15dBi.
Atau 15 dB lebih besar dibanding dengan antene i(sotropic). Antene Isotropic adalah antene yang bersifat laboratoris, digambarkan sebagai sebuah titik yang mampu menyebarkan gelombang elektromagnetik kesegala arah secara homogen. 
Jadi ditempat yang sama, sejauh l meter dari sumber yang menggunakan antene Isotropic sebuah penerima menerima signal sebesar 1 dB. Maka bila sumber menggunakan antene TP-Link TL-ANT2415D penerima yang sama akan menerima signal sebesar 15 dB.
Atau 10 Log (15/1) = 10 Log 15 = 10 x 1,18 = 11,8 kali lebih besar.

Untuk melihat bagaimana sebuah antene memancarkan gelombang elektromagnetik, maka harus dibayangkan antene tersebut berada dititik pusat sumbu ruang (x,y,z), seperti pada Gambar 4.

Gambar 4. Sumbu ruang untuk melihat polarisasi gelombang elektromagnit

Sebuah antene vertikal bila diletakan pada sumbu (0,0,0), maka gambaran 3 Dimensi pola pancarannya adalah seperti Gambar 5.

Gambar 5. Potongan 3D dari pola pancaran antene Vertikal.

Gambar 6a                                         Gambar 6b 

Gambar 6a Polarisasi dilihat dari sumbu (x,z) dan Gambar 6b Polarisasi dilihat dari sumbu (x,y).
Gambar 6b sesuai dengan kenyataannya, berbeda kehalusannya dengan Gambar 5.
Sedangkan kalau antene seperti pada Gambar 7 diletakkan pada sumbu (0,0,0), maka Polarisasinya menjadi seperti Gambar 8.

Gambar 7. Antene Grid.

Gambar 8. Polarisasi Antene Grid. 

Dari polarisasi-nya, maka dapat diketahui sifat antene Vertikal yaitu memancar kesegala arah, sehingga antene Vertikal juga disebut sebagai antene Omnidirectional.
Antene Grid memancar ke-satu arah, sehingga disebut antene Directional.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar